INDAH NYA PANORAMA ACEH
Hamparan sawah yang masih banyak ditumbuhi padi-padi yang masih hijau di pagi petang, saat ku mencoba untuk berkeliling kampung , dimana hamparan sawah-sawah pun terlihat begitu luas indah bersih dan segar membuatku merasa bangga dapat hidup di negri seperti ini.
Udara segar masih dapat kurasakan, dingin nya embun menembus kulit setiap orang yang beraktifitas di pagi ini.
Polusi udara terbilang tidak ada, ibu-ibu dan para pedagang terlihat silih berganti menuju pasar terdekat untuk melakukan transaksi perdagangan demi menstabilkan perekonomian keluarganya.
Sawah yang masih membentang luas diharapkan masyarakat sekitar begitu pula dengan aku, kedepannya kampung ini tidak ada gedung-gedung yang menjulang menghabiskan lahan sawah ini.
Jalan yang berada di salah satu kampung kuu itu, dimana jalan tersebut dikelilingi pesawahan yang masih luas, asri dan indah itupun tentunya, menyuguhkan pemandangan-pemandangan lainnya yang mampu membuat kedua bola mata kita terhipnotis oleh keindahan disekelilingnya.
Pasalnya, selain disuguhi pemandangan bentangan sawah yang luas. Ternyata mata kita pun disuguhi oleh gunung-gunung indah yang selama ini mengelilingi Kota/Kabupaten pidie dari arah Utara sampai Selatan, dari Timur sampai Barat, semuanya dapat kita lihat secara gratis diikuti dengan dan terbitnya sang mentari diarah timur seperti bagun tidur malu-malu dibalik bukit. Namun mempertandakan kepada setiap manusia untuk bangun dan beraktifitas dengan penuh semangat seperti halnya semangat panas yang matahari berikan ke bumi.
Maka dari itu, untuk lebih menikmati susana yang jarang dirasakan oleh warga ku itu,
Apa yang kurasa dipagi tadipun membuatku merasa bersyukur akan keindahan dan ni'mat nya apa yang telah diberikan oleh sang maha pencipta yaitu ALLAH yang maha kuasa.
Bayangkan saja jika kita ke kota-kota Besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lain. Pasti di pagi harinya terutama di hari Minggu seperti hari ini, yang terlihat adalah kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang dengan mengeluarkan polusi yang merusak udara.
Gedung-gedung dan bangunan megahlah yang kita lihat dikota itu, bukannya bentangan pesawahan yang dihiasi oleh bukit dan gunung-gunung disekelilingnnya.
Selain itu, di kota besar kita hanya mendengar bisingnya kenalpot kendaraan yang mengeluarkan asap polusi, tapi untuk di perkampungan/ pedesaan yang ku rasakan dipagi hari ini hanya kicauan burung dan percikan air yang mengalir di sungai begitu merdu tanpa adanya polusi udara dan kerusakan lingkungan.
Warga sekitar termasuk akupun berharap kedepannya kampung atau desa yang pesawahannya itu masih luas, tidak digunakan untuk keperluan industri dan lainnya.
Sehingga keasrian dan kebersihan udara dan lingkungannya masih terjaga dengan baik dan murni tanpa campur tangan manusia industri.
Posting Komentar