Alhamdulillah, ya Allah! Engkau telah memilih Irwandi Yusuf menjadi pemimpin kami. Pemimpin dambaan bangsa Aceh. Pemimpin yg sangat diharapkan oleh fakir miskin dan kaum dhuafa. Terutama para korban konflik yg berkepanjangan. Kami sangat bersyukur kepada-Mu, Tuhan! Bukan hanya karena Irwandi Yusuf telah menjadi pemimpin kami.
Tapi yg lebih besar daripada itu adalah karena wibawa dan integritas seorang ulama besar sekaliber Abu Tumin tidak tergadaikan. Bagaimana Abu telah begitu NEKAD menampakkan jatidiri asli Abu ke hadapan publik dalam menentukan arah pandangan dan kecendrungan Abu dalam Pilkada ini. Sesuatu yg belum pernah Abu Tu lakukan sebelumnya.
Abu Tumin menampakkan kecendrungannya dg sangat terang dan nyata dalam pilkada ini adalah disebabkan pertimbangan pribadi Abu yg paling privasial. Abu telah sangat uzur. Usianya telah sangat renta.
Secara adat Abu merasa inilah kesempatan terakhir beliau menyampaikan wasiatnya dg bahasa sarih kepada umat, masyarakat Aceh! (kita mendoakan Allah memberikan umur panjang dan barakah kepada kita semua. Termasuk Abu Tumin! Amin!)
Sebenarnya, dari pilkada sebelumnya Abu Tumin telah memberikan arahannya kepada kita rakyat Aceh dalam memilih pemimpin. Dengan bahasa hal Kebijakan Abu Tumin menandatangani seruan '100 ULAMA BESAR ACEH MENDUKUNG IRWANDI YUSUF' pada tahun 2012 adalah bahasa hal yg cukup nyata untuk itu.
Ditambah keputusan Abu mengirim dan mengizinkan anaknya, Tu Khaizar, dalam daftar caleg dan kini menjadi anggota DPRK PNA di Aceh Jeumpa. Sebenarnya itu sudah merupakan bahasa yg cukup nyata dari seorang Abu! Anak lelaki adalah reinkernasi dan penerus sejarah penyambung perjuangan dari seorang Abu! Tapi kita belum bisa menangkapnya! Seruan Abu saat itu tidak mendapat sahutan dari bangsa Aceh.
Makanya Abu berijtihad untuk berbahasa dengan kalam nyata menyampaikan wasiatnya, Pilkada kali ini Dg segala pertimbangan dan konsekwensinya. Alhamdulillah! 'fatwa' Abu Tumin kali ini didengar bangsa Aceh!!!
Penulis : Tgk. Bukhari (ABU HAULA)
Posting Komentar