Global Warming
Global warming
atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu bumi yang diakibatkan oleh
efek rumah kaca. Apakah efek rumah kaca tersebut? Efek rumah kaca adalah efek
yang dihasilkan gas-gass rumah kaca yang menahan sinar matahari agar tetap di
dalam bumi dan tidak mengalami radiasi ke luar angkasa. Efek rumah kaca ini
sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena jika tidak ada efek ini, suhu bumi
akan sangat dingin.
Apa sajakah
yang termasuk gas-gas rumah kaca tersebut? Gas rumah kaca yang paling berpengaruh
adalah karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sedangkan gas-gas rumah kaca
yang lain tidak terlalu berpengaruh banyak.
Efek rumah kaca
wajar terjadi di alam. Tetapi jika jumlah gas rumah kaca ini melebihi batas
normal, maka peningkatan suhu bumi juga akan semakin besar. Ini dinamakan oleh
para ilmuwan dengan Global Warming atau pemanasan global. Suhu Bumi meningkat
dikarenakan panas yang diterima Bumi tidak dapat diradiasikan ke luar angkasa
kembali. Karena suhu Bumi yang semakin panas, terjadi perubahan iklim dunia
atau yang disebut Climate Change.
Gas rumah kaca
yang menyebabkan Global Warming ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar
fosil yang digunakan dalam berbagai aktivita kehidupan manusia seperti industri
dan transportasi. Jika peningkatan suhu Bumi dibiarkan, maka seluruh es yang
ada di Bumi ini akan mencair dan akibatnya permukaan laut akan naik. Inilah
yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan perubahan muka daratan bumi.
Untuk
menanggulangi pemanasan global, emisi gas rumah kaca ini harus dikurangi atau
dihilangkan. Untuk itu, perlu dicari bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan dan tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca.
Tips Mengurangi Global Warming
Sebenarnya
kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi
lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan "jejak
karbon" Anda. Yang pada akhirnya akan menghemat uang Anda juga. Tetapi
yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik
untuk ditinggali.
Berikut
ini adalah tips-tips yang sederhana tetapi sangat bermanfaat jika kita
melakukannya secara rutin. Tips-tips untuk mengurangi global warming ini sudah
dibagi menjadi beberapa kategori yang dapat memudahkan anda mengingat dalam
melaksanakannya.
Bidang Makanan dan Minuman
- Kurangi
konsumsi daging, bervegetarian adalah
yang terbaik! Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging,
sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan
bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita
bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% "jejak karbon"
dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor,
pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca
tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas peternakan lainnya seperti metana
yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali
lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan
spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
- Makan
dan masaklah dari bahan yang masih segar.
Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi
yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan
segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.
- Beli
produk lokal, hasil pertanian lokal
sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita
menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah
lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain,
kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada
manfaatnya.
- Daur
ulang aluminium, plastik, dan kertas.
Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi
untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan
TV selama 3 jam.
- Beli
dalam kemasan besar. Akan jauh lebih
murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak,
ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.
- Matikan
oven Anda beberapa menit sebelum waktunya.
Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
- Hindari
fast food. Fast food merupakan penghasil
sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk
kesehatan Anda.
- Bawa
tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri
tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas
plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan
besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan
sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan
lingkungan.
- Gunakan
gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa
dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau
kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas
kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai
ulang.
- Berbelanjalah
di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat
menghemat biaya transportasi dan BBM Anda.
- Tanam
pohon setiap ada kesempatan. Baik di
lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon.
Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan
dan kemampuan Anda masing-masing.
Di Rumah
- Turunkan
suhu AC Anda. Hindari penggunaan
suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman
saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada
celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal
tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan
Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
- Gunakan
timer untuk menghindari lupa mematikan AC.
Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda
adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor
tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga
keesokan harinya.
- Gunakan
pemanas air tenaga surya. Meskipun lebih
mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
(Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).
- Matikan
lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.
Selain menghemat energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan
Anda.
- Gunakan
lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal,
rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu
pijar biasa.
- Maksimalkan
pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang
di tembok, gunakan genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan melalui
jendela.
- Hindari
posisi stand by pada elektronik Anda!
Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (bukan dalam posisi stan
by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan
energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau
cabut kabel dari sumber listriknya.
- Jika
pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut!
Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dan
lain-lain. Jika sudah penuh segera cabut.
- Kurangi
waktu dalam membuka lemari es Anda.
Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit
full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.
- Jangan
membeli bunga potong. Jika daerah Anda bukan
penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat
lain. Hal ini akan menghasilkan "jejak karbon" yang besar.
- Potong
makanan dalam ukuran yang lebih kecil.
Ukuran potongan yang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit
untuk memasaknya.
- Gunakan
air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak.
Jika Anda memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci.
Kumpulkanlah sampai kapasitas mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan
menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga mengurangi pencemaran
akibat deterjen Anda.
- Gunakan
deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
Saat ini mungkin harganya memang lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu,
lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.
- Gunakan
ulang perabotan rumah Anda. Jika Anda sudah
bosan dengan perabotan Anda, Anda bisa melakukan obral di garasi rumah,
berikan kepada orang lain. Atau bawa ke pengerajin untuk dimodifikasi
sesuai keinginan Anda.
- Donasikan
mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.
Hal ini akan mengurangi produksi mainan-mainan yang hanya akan terus
menghabiskan sumber daya bumi kita.
- Jika
menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan
menggunakan aerosol. Pilihan spray dengan
kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam
pencemaran udara kita.
Jadilah Sahabat Bumi!
Apakah
kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di
Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita
sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
Tetapi,
berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini
menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita
sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah
berjasa banyak pada Bumi.
Oleh
karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak
lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan
semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan
tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang
sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal
sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita
tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa
melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan
keikhlasan.
Hal-hal
kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya,
melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak
lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada
Tempatnya". Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa.
Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut?
Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat,
tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus
snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh
sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat
duduk.
Hal
itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu
menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh
pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling
penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap
bahwa lebih banyak orang yang menngunakan air lebih banyak dari diri kita
sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan
berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka
tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu
hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang
lain untuik berbuat hal kebaikan.
Oleh
karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang
tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu
tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak
orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang
membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan
menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka
tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi,
janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat
air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari
diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat
Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang
bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman
sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI!
Salah satu
penyebab global warming adalah emisi karbon dioksida yang sangat tinggi. Emisi
ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Menurut struktur kimianya,
bahan bakar yang juga disebut hidrokarbon terdiri dari rantai ataom karbon dan
hidrogen. Jika hidrokarbon ini dibakar dengan oksigen, maka akan menghasilkan
karbondioksida dan uap air. Tetapi jika pembakarannya tidak sempurna maka akan
dihasilkan juga karbonmonoksida yang sangat beracun.
Sumber utama
penghasil emisi karbondioksida secara global ada 2 macam. Pertama, pembangkit
listrik bertenaga batubara. Pembangkit listrik ini membuang energi 2 kali lipat
dari energi yang dihasilkan. Semisal, energi yang digunakan 100 unit, sementara
energi yang dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65 unit!
Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara
akan mengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun! Kedua, pembakaran
kendaraan bermotor. Kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar sebanyak 7,8 liter
per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, maka setiap tahunnya akan
mengemisikan 3 ton karbondioksida ke udara! Bayangkan jika jumlah kendaraan
bermotor di Jakarta lebih dari 4 juta kendaraan! Berapa ton karbondioksida yang
masuk ke atmosfer per tahun?
Penting
diingat, emisi Gas Rumah Kaca harus dikurangi! Jadi harus dibangun sistem
industri dan transportasi yang TIDAK bergantung pada bahan bakar fosil (minyak
bumi dan batu bara). Kalau perlu, TIDAK menggunakannya SAMA SEKALI! Karena
Perubahan Iklim adalah masalah global, penyelesaiannya pun mesti secara
internasional. Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan Kerangka
Konvensi untuk Perubahan Iklim (Framework Convention on Climate Change) tahun
1992 di Rio de Janeiro, Brazil, yang ditandatangani oleh 167 negara. Kerangka
konvensi ini mengikat secara moral semua negara-negara industri untuk
menstabilkan emisi karbondioksida mereka.
Sayangnya, hanya sedikit negara industri yang memenuhi
target. Langkah selanjutnya berarti membuat komitmen yang mengikat secara hukum
dan memperkuatnya dalam sebuah protokol. Dibuat lah Kyoto Protocol atau
Protokol Kyoto. Tujuannya: mengharuskan negara-negara industri menurunkan emisinya
secara kolektif sebesar 5,2 persen dari tingkat emisi tahun 1990.
Greenland
adalah sebuah pulau yang pada permukaannya terhampar berkilo-kilometer persegi
salju atau es. Greenland ini juga merupakan salah satu penyimpan es terbesar di
bumi setelah antartika. Menurut riset para ilmuwan, Greenland terkena imbas
dari pemanasan global, yaitu mencairnya permukaan es di Greenland. Para ilmuwan
memperkirakan jika es di Greenland terus mencair maka permukaan laut akan naik
dan dapat membanjiri daerah pesisir pantai. Jika itu terjadi, maka orang-orang
yang biasa tinggal di tepi pantai harus mengungsi untuk mendapat rumah baru.
Bagaimanakah
pencairan es di Greenland bisa terjadi? Pencairan es di Greenland sebenarnya
wajar terjadinya, tetapi diimbangi oleh pembentukan di puncak gletser yang
merupakan sumber es. tetapi karena pemanasan global, gletser yang mencair jauh
lebih banyak dibandingkan dengan gletser yang terbentuk. Itulah yang
menyebabkan es atau gletser di Greenland semakin sedikit.
Proses
pencairan es di Greenland diawali oleh pecahnya balok-balok es raksasa di
Greenland. Greenland dapat terpecah-pecah karena sifat air yang membeku. Sifat
tersebut adalah bertambahnya volume air pada saat menjadi es. Pada permukaan
gletser di Greenland, terdapat celah-celah yang mencapai dasar gletser. Es yang
mencair akan menjadi air dan masuk ke celah-celah gletser ini. Air yang masuk
ke celah-celah ini kemudian membeku. Air yang membeku memiliki volume yang
lebih besar daripada saat bentuk cair sehingga air yang membeku ini mendorong
es disekitarnya dan membuat gletser di Greenland pecah.
Para ilmuwan
merasa kesulitan untuk mencegah hal ini karena untuk menghentikan pencairan
ini, maka harus menghentikan pemanasan global. Untuk itu dunia sedang mengusahakan
pengurangan emisi gas buang dari perindustrian terutama dari negara-negara
maju.
Selain di
Greenland, Antartika juga semakin terancam oleh pemanasan global. Proses
pencairan es di Antartika berlangsung lebih cepat karena seluruh permukaan
antartika merupakan es tidak seperti di Greenland. Hal ini menyebabkan
bertambahnya kecepatan pencairan dikarenakan sifat es yang lainnya, yaitu es
lebih mudah bergerak di atas permukaan cair dibandingkan di atas permukaan
padat.
Di Greenland,
gletser berada di atas permukaan padat, tetapi di antartika es langsung berada
di atas air. Es yang berada di atas air mengalami gerakan yang lebih cepat
dibandingkan es yang berada di atas permukaan padat. Ini menambah faktor yang
menyebabkan es pecah. Jika es di antartika pecah, maka balok es raksasa akan
terapung di laut dan mengalami pencairan lebih cepat karena volumenya lebih
kecil.
BBM alternatif, perlukah
Semenjak
penggunaan mesin berbahan bakar fosil digunakan, hampir setiap hari minyak bumi
dikonsumsi oleh manusia. Ladang-ladang minyak didirikan, pom bensin banyak
dibangun dipinggir jalan, mobil-mobil diproduksi setiap hari, dan masih bayak
lagi hal-hal lainnya yang memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan bakar. Kita
sangat merasa terbantu sekali dengan adanya minyak bumi ini.
Tetapi,
tanpa kita sadari, konsumsi akan minyak bumi semakin tinggi. Semua orang
berebut untuk mendapatkan bahan bakar minyak. Dan kita akhirnya lupa dengan
satu hal yang penting, yaitu dampak penggunaan minyak bumi. Kita terlalu asyik
untuk memikirkan cara menggunakan bahan bakar minyak tanpa berfikir dampak
penggunaanya. Dan akhirnya kita semua tahu dampaknya adalah plusi udara dan
pemanasan global.
Udara
dikota-kota industri sangat kotor dengan banyaknya asap hitam hasil pembakaran
di pabrik-pabrik. Udara semakin panas sehingga menyebabkan berbagai dampak
lingkungan hidup. Es di kutub selatan dan di Greenland mulai mencair. Itulah
berbagai akibat yang terjadi karena eksploitasi besar-besaran minyak bumi.
Mengapa
semua itu bisa terjadi? Polusi udara sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi
dalam dunia ini. Sebelum adanya manusia polusi terjadi akibat letusan gunung
berapi yang mengotori udara. Hanya saja, yang membuat polusi udara menjadi
berbahaya adalah jka kadarnya terlalu tinggi tanpa diimbangi dengan pembersihan
udara. Tumbuhan dapat mengurangi polusi karbon dioksida dengan proses
fotosintesis. Tetapi jumlah karbon dioksida yang ada di atmosfer sekarang tidak
sebanding dengan jumlah karbondioksida yang diserap oleh tumbuhan. Hal itu
menyebabkan karbon dioksida berkumpul di atmosfer dan diudara sehingga terjadi
polusi. Dengan peningkatan karbon dioksida juga menyebabkan suhu bumi meningkat
karena karbon dioksida adalah salah satu gas rumah kaca.
Setelah
manusia mulai menyadari dampak penggunaan bahan bakar fosil yang dapat
membahayakan, manusia mulai berfikir untuk mencari bahan bakar alternatif,
Tetapi apakah bahan bakar alternatif lain yang diusulkan ini dapat efektif?
Kita ambil contoh saja bioetanol yang berasal dari jagung. Jika saja kita menggunakan
etanol dari jagung ini, maka diperlukan berapa juta hektar lahan jagung untuk
memenuhi kebutuhan manusia? Itu akan mengakibatkan dampak lain yaitu
berkurangnya lahan tempat tinggal dan lahan hutan. Orang akan membuka hutan dan
menjadikannya lahan jagung. Tentunya itu merusak lingkungan bukan?
Yang
saya sarnkan adalah penggunaan bahan bakar yang dapat diperbaharui dan terdapat
di alam ini tanpa perlu menciptakannya. Kita ambil contoh energi matahari.
Memang penggunaan energi matahari masih jarang karena mahalnya biaya untuk
mendapatkannya. Jadi kta harus bagaimana dong?Yang bisa kita lakukan sekarang
adalah hemat, hemat, dan hemat. Jika kita ingin bepergian, pilihlah kendaraan
angkutan umum karena tentunya akan dapat menggunakan bahan bakar lebh hemat
dibandingkan kendaraan pribadi. Misalnya satu bis dapat menampung 100 orang dan
mobil hanya bisa menampung 5 orang. Maka jika ada 100 oarang ingin bepergian
cukup dengan satu bis saja kan? Tetapi jika dengan mobil pribadi memerlukan 20
mobil yang artinya konsumsi bahan bakar untuk 20 mobil akan jauh lebih banyak
dibandingkan dengan satu bis saja.
Hal
itulah yang paling penting sekarang. rata-rat kita malu naik bis dan merasa
hebat dengan menaiki mobil. Padahal hal itu adlah hal yang keliru dilihat dari
segi lingkungan hidup. Ada orang yang untuk pergi ke warunng saja menggunakan
mobil dibandingkan jalan kaki. Itu sungguh keterlaluan bukan? Jadi tanamkanlah
pada diri kita untuk selalu menghemat BBM. Jangan cuma memikirkan masalah
gengsi saja. Kita harus bersatu untuk menjadikan bumi ini indah kembali.
Pestisida Merusak Lingkungan
Selama
ini, kita mengetahui bahwa pestisida sangat berguna dalam membantu petani
merawat pertaniannya. Pestisida dapat mencegah lahan pertanian dari serangan
hama. Hal ini berarti jika para petani menggunakan pestisida, hasil
pertaniannya akan meningkat dan akan membuat hidup para petani menjadi semakin
sejahtera. Dengan adanya pemahaman tersebut, pestisida sudah digunakan di
hampir setiap lahan pertanian.
Tetapi,
dibalik manfaatnya yang besar, akhirnya para peneliti menyadari bahwa pestisida
memiliki dampak yang cukup merugikan pada pemakaiannya. Setelah diteliti,
pestisida dapat merusak ekosistem air yang berada di sekitar lahan pertanian.
Mengapa demikian? Jika pestisida digunakan, akan menghasilkan sisa-sisa air
yang mengandung pestisida. air yang mengandung pestisida ini akan mengalir
melalui sungai atau aliran irigasi dan dapat menyuburkan ganggang di perairan
tempat sungai atau irigasi tadi bermuara.
Dengan
suburnya ganggang, dapat mengakibatkan cahaya matahari sulit untuk masu ke
dalam danau. Ini mengakibatkan hewan-hewan ataupun fitoplankton tidak mendapat
cahaya. Jika fitoplankton tidak mendapat cahaya, maka tidak akan dapat
berfotosintesis dan tidak dapat lagi menghasilkan makanan untuk hewan-hewan
air.
Selain
merusak ekosistem, pestisida juga dapat mengganggu kesehatan terutama kesehatan
petani. Drngan seringnya menggunakanpestisida, maka kontak kulit dengan
pestisida juga akan semakin sering dan dapat mengakibatkan iritasi kulit. Atau
jika pestisida terhirup dan masuk paru-paru, dapat mengganggu kesehatan
pernafasan.
Dengan
adanya dampak buruk dari pestisida, para petani lebih dianjurkan menggunakan
sistem pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Tetapi
pertanian dengan metode ini juga memiliki resiko yaitu rentan untuk terserang
hama. Tetapi hasil dari pertanian ini sanngat sehat dan tidak akan mengganggu
kesehatan.
Penelitian
lain juga menyebutkan bahwa resiko kanker pada oarang-orang yang merokok disebabkan
oleh penggunaan pestisida pada saat menanam tembakau. Jika kita membandingkan
orang-orang zaman dahulu, walaupun mereka perokok, tetapi mereka tetap sehat
dan tidak mengalami penyakit kanker. Kemungkinan ini disebabkan karena zaman
dahulu belum digunakannya pestisida saat menanam tembakau.
Oleh
karena itu, para petani diharapkan tidak terlalu banyak menggunakan pestisida
dan melakukan pertanian organik. Pertanian organik ini sangat bermanfaat dan
tidak memiliki efek samping yang membahayakan bagi lingkungan maupun tubuh.
Pernah dengar
dua kata di atas. Pasti pernahkan? Ya kedua kata di atas merupakan kata-kata
yang menggambarkan perusakan lingkungan. Polusi adalah pencemaran. Biasanya
kita mengasosiasikan polusi ini dengan polusi udara, padahal yang namanya
polusi itu segala sesuatu pencemaran mulai dari air, udara, sampai polusi
tanah. Semuanya tentunya sangat berbahaya bagi lingkungan dan merugikan
kehidupan manusia.
Polusi udara
rata-rata dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor atau asap-asap pabrik.
Dengan adanya asap-asap itu, udara menjadi kotor dan kita yang menghirupnya
juga akan merasa sesak. Bahkan jika kita mencemarkan udara dengan za-zat
tertentu, udara bisa menjadi beracun lho. Kita lihat pada saat bom Hiroshima dan
Nagasaki. Bebarapa saat setelah bom atom tersebut meledak, pasti kita tahu kan
ada awan jamur besar yang membumbung tinggi ke angkasa. Nah awan jamur tersebut
membawa partikel-partikel debu radioaktif yang sangat berbahaya. Beberapa hari
kemudian setelah awan jamur itu hilang, turun hujan yang berwarna hitam dan
airnya kental. Air itu sangat beracun lho. Tetapi warga Hiroshima dan Nagasaki
terpaksa meminumnya dan dapat ditebak mereka mengalami keracunan.
Itulah bahaya
dari polusi yang tidak kita sadari. Sementara itu, kita tetap saja mengeluarkan
limbah-limbah yang dapat menyebabkanpolusi. Jadi dapat dikatakan jika kita
terus mengeluarkan limbah, maka polusi tidak akan terhindarkan. Untuk itu kita
harus pintar-pintar mengolah limbah yang ada dan berusaha sekuat tenaga untuk
memulihkan SDA yang telah terkena polusi. Sebenarnya banyak cara untuk
membersihkan SDA yang terkena polusi.
Untuk
memulihkan tanah yang sudah tercemar, kita dapat melakukan konservasi tanah.
Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan penghijauan. Tumbuhan dapat membantu
menyuburkan tanah dan dapat menyerap beberapa zat-zat kimia dari dalam tanah.
Untuk air, kita dapat melakukan penyaringan air dengan teknologi canggih atau
teknologi sederhana. Untuk teknologi canggih, sepertinya bagi kita masyarakat
biasa sulit melakukannya karena mahal. Jadi sebaiknya kita melakukan
penyaringan air dengan teknologi sederhana. Caranya adalah dengan menumpuk
lapisan-lapisan pasir, batu kerikil, dan tanah di sebuah drum. Lalu air yang
kotor dimasukkan dan jika air telah mengalir dibagian bawah drum, air akan
menjadi bersih. Lapisan-lapisan tadi telah menyaring kotoran-kotoran pada air
sehingga air bisa bersih kembali.
Untuk itu kita
semua harus ikut serta dalam perjuangan melawan limbah dan polusi untuk kehidupan
yang lebih baik. Kita harus menemukan teknologi-teknologi lain yang dapat
digunakan untuk mengurangi polusi di lingkungan kita.
SDA atau Sumber
Daya Alam adalah segala sasuatu yang ada di alam ini yang dapat digunakan untuk
berbagai keperluan kehidupan manusia. SDA dapat memiliki berbagai macam bentuk,
seperti SDA pertanian, SDA pertambangan, dll. Kebanyakan dari SDA itu merupakan
SDA yang tidak dapat diperbaharui. Ini menandakan bahwa jika kita terus menerus
menggunakan SDA secara berlebihan maka SDA tersebut akan cepat habis. Tetapi
yang menjadi fenomena baru sekarang adalah terjadinya kelangkaan SDA air,
padahal air merupakan SDA yang dapat diperbaharui.
Kelangkaan air
bersih bisa kita lihat di daerah gunung Kidul. Warga di sana sangat kesulitan
mencari air bersih. Hal ini juga terjadi di beberapa tempat lain dikarenakan
adanya pencemaran pada air sehingga air tidak dapat digunakan untuk kehidupan.
Selain kelangkaan air bersih, masih banyak lagi kelangkaan SDA lain yang terjadi
seperti munyak tanah, gas LPG, dll.
Untuk
menghindari kelangkaan SDA yang setiap waktunya semakin banyak, kita harus
pintar-pintar menghemat. Jangan karena merasa air itu murah dan tidak perlu
bayar (yang menggunakan sumur, kalau make PAM bayar), msks kita menggunakannya
dengan berlebihan. Keran air terus menyala padahal sedang tidak menggunakan
air. Tentunya itusangat boros bukan? Begitu juga dengan penggunaan bahan bakar
minyak. Kita sebaiknya memilih kendaraan umum karena dengan menggunakan
kendaraan umum, secara tidak langsung, kita ikut menghemat SDA.
Penghematan SDA
sangat penting karena suatu saat nanti, kita akan mewariskan bumi ini pada
anak, cucu, atau cicit kita. Jika kita tidak menghemat dan menghabiskannya
sekarang, anak cucu cicit kita yang akan menderita pada kehidupannya nanti.
Mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kita harus menyadari
bahwa kita hidup sekarang ini bukan untuk menggunakan SDA, kita hidup untuk
menjaga agar SDA ini tetap dapat digunakan oleh anak cucu kita yang aklan
mewarisi bumi ini.
Untuk menghemat
SDA sebenarnya tidak sulit, hanya sekali lagi yang perlu diutamakan adalah
niat. Jika kita memang berniat untuk menghemat, kita akan melakukannya. Tetapi
jika kita malasa dan tidak ada niat, kita akan menggunakannya secara boros. Ini
bergantung dari dirri kita sendiri. Untuk menumbuhkan niat diperlukan
kesadaran. Untuk menumbuhkan kesadaran perlu adanya pendidikan. Jika kita
mendidik anak-anak kita yang masih kecil untuk berhemat SDA, maka kelak pada
saat dewasa nanti anak-anak itu akan memiliki kesadaran akan pentingnya
berhemat.
Permasalahan Sampah
Pernah
dengar ribut-ribut soal sampah di TPA Bantar Gebang? Masyarakat sekitar
Bantargebang meras dirugukan dengan adanya TPA tersebut sebab dengan adanya
tumpukan sampah yang begitu banyak sangat menggangu kehidupan. Air menjadi bau
dan udara juga menjadi bau. Itulah salah satu dari banyak masalah yang dapat
ditimbulkan sampah.
Sampah
adalah sisa-sisa benda atau barang yang telah digunakan manusia. Sampah itu
bisa dibagi menjadi dua bentuk. Yang pertama anorganik dan organik. Sampah
anorganik adalah sampah yang berasal dari benda-benda yang tidak dapat
diuraikan. Contohnya adalah plastik, kaleng, dan lain-lain. Sedangkan sampah
organik adalah sampah yang terbentuk dari zat-zat organik dan dapat diuraikan.
Contoh sampah ini adalah daun rontok, kertas, dll.
Mungkin
maslah sampah ini termasuk sepele. Tetapi, jika kita sadari bahwa setiap orang
mengeluarkan sampah dan akhirnya sampah akan menggunung banyaknya. Kita suka melihat
tumpukn-tumpukan sampah di pinggir jalan yang berbau busuk. Bau busuk tersebut
dihasilkan dari pembusukan sampah organik. Untuk menanggulangi masalah sampah
yang semakin banyak, orang-orang mulai memikirkan banyak cara. Mulai dari
memisahkan sampah organik dan anorganik sampai mendaur ulang sampah.
Kadang-kadang
kita tidak tahu apa sih gunanya memisahkan sampah yang organik dengan yang
anorganik? Tujuannnya adalah memudahkan untuk pengolshsn sampah lebih lanjut.
Sampah anorganik tidak dapat membusuk dan hilang dari bumi dengan cepat tidak
seperti sampah organik. Maka pengolahan berikutnya adalah dengan mendaur
ulangnya menjadi barantg-barang lain. Pengolahan sampah organik lain lagi.
Karena dapat membusuk, sampah organik dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.
Untuk
mendaur ulang sampah anorganik, kita bisa membuat sendiri di rumah atau untuk
yang lebih profesional lagi dapat digunakan peralatan canggih di pabrik-pabrik
besar. Sampah yang bisa didaur ulang sendiri adalah misalnya botol plastik.
Botol plastik dapat diubah bentuknya menjadi kerajinan tangan dan dapat dijual.
Pastinya ini akan menambah penghasilan. Untuk pengelolaan yang lebih
profesional, biasanya adalah sampah-sampah logam yang berbentuk kaleng atau
besi. Kaleng atau besi ini dilebur untuk kemudian dibentuk menjadi berang lain.
Ini sangat menghemat penggunaan logam karena tidak perlu menambang logam yang
baru.
Pemanasan global atau global warming adalah
meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi sebagai akibat meningkatnya jumlah
emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Menurut Budianto (2000:195) dalam Rajaguguk,
E dan Ridwan K (2001) perubahan iklim global sebagai peristiwa naiknya
intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang
menyerap sinar panas yaitu sinar infra merah yang dipancarkan oleh bumi.
Sedangkan IPCC
(2001) menyatakan bahwa climate change refers to a statistically
significant variation in either the mean state of the climate or in its
variability, persisting for an extended period (typically decades or longer).
Selain itu diperjelas juga bahwa climate change may be due to natural internal
processes or external forcings , or to persistent anthropogenic changes in the
composition of the atmosphere or in land use.
Kementerian
Lingkungan Hidup (2001:1) mendefinisikan perubahan iklim adalah berubahnya
kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang
membawa dampak luas terhadap berbagai sector kehidupan manusia. Perubahan fisik
ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang.
LAPAN (2002;1)
mendefinisikan perubahan iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih
elemen cuaca pada suatu daerah tertentu. Sedangkan istilah perubahan iklim
skala global adalah perubahan iklim dengan acuan wilayah Bumi secara
keseluruhan.
Definisi yang
umumnya diterima adalah berdasarkan pasal 1 Konvensi PBB mengenai Perubahan
Iklim yang menyatakan :
“Climate change
means a change of climate which is attributed directly or inderictly to human
activities that alters the composition of the global atmosphere and which is in
addition to natural climate variability observed over comparable time periods.”
“Perubahan
iklim ialah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global
dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati
pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.”
Suhu
rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun
terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,
"sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad
ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca
akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek
rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan
akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa
ilmuwan yang tidak setuju dengan
beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model
iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global
akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun
1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan
itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas
rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama
lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya
suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrim,[2]
serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan
global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai
jenis hewan.
Beberapa
hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang
diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta
perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke
daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik
di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi
atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap
konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di
dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol
Kyoto,
yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
PENGERTIAN
LINGKUNGAN
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari
lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Pengertian
lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah,
lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di
kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan
abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis,
gedung sekolah,
dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
LINGKUNGAN HIDUP
Secara
khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk
hidup di bumi.
Adapun
berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur
lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.
Unsur Hayati (Biotik)
Unsur
hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di
kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh
tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang
dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2.
Unsur Sosial Budaya
Unsur
sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan
berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap
anggota masyarakat.
3.
Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur
fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka
bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu
saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi
bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak
teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
1.
Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai
bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher
yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa
alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.
Letusan gunung berapi
Letusan
gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan
tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain
berupa:
1)
Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2)
Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3)
Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4)
Gas yang mengandung racun.
5)
Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.
b.
Gempa bumi
Gempa
bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di
antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun,
maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan
terjadinya gempa.
Oleh
karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan
dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa
peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1)
Berbagai bangunan roboh.
2)
Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3)
Tanah longsor akibat guncangan.
4)
Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5)
Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c.
Angin topan
Angin
topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke
kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan
tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan
angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik
merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California,
Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan
merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan
tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di
Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya
angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan
atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dalam bentuk:
1)
Merobohkan bangunan.
2)
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3)
Membahayakan penerbangan.
2.
Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia
sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke
bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang
dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak
kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan
lingkungan hidup.
a.
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak
adanya kawasan industri.
b.
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air
dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c.
Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa
ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b.
Perburuan liar.
c.
Merusak hutan bakau.
d.
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e.
Pembuangan sampah di sembarang tempat.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Melestarikan
lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang
harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita
lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak.
Upaya
pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep
pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro
tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a.
Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b.
Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan
datang.
Adapun
ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a.
Menjamin pemerataan dan keadilan.
b.
Menghargai keanekaragaman hayati.
c.
Menggunakan pendekatan integratif.
d.
Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada
masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN).
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a.
Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
b.
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c.
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
1.
Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah
sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung
jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian
lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a.
Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna
Tanah.
b.
Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
c.
Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan).
d.
Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan
tujuan pokoknya:
1)
Menanggulangi kasus pencemaran.
2)
Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3)
Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e.
Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai
warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
Beberapa
upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan
hidup antara lain:
a.
Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya
bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran
air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena
tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga
menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka
bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian
tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun
terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b.
Pelestarian udara
Udara
merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam
gas, salah satunya oksigen.
Udara
yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1)
Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman
dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan
jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang,
di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara
akan tetap terjaga.
2)
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot
kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas
berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan,
serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3)
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC
maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang
dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut.
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi,
karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang
dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan
jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global
terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c.
Pelestarian hutan
Eksploitasi
hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan
liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di
bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi,
melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan
air.
Upaya
yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1)
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2)
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3)
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4)
Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5)
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
d.
Pelestarian laut dan pantai
Seperti
halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota
laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir
pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan
manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang
mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar
pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun
upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1)
Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
2)
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3)
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4)
Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e.
Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan
di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh
karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan
demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan
Berkelanjutan
# Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya
bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran
air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena
tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga
menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka
bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian
tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun
terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
# Pelestarian udara
Udara merupakan
unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara.
Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya
oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan
kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan
hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran
udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
- Menggalakkan penanaman pohon
atau pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang
membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui
proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap
sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu
tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap
terjaga.
- Mengupayakan pengurangan emisi
atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun
pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong
asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan
industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah
dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
- Mengurangi atau bahkan
menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas
serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat
bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut.
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi
bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa
yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan
merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.
Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon
di atmosfer.
# Pelestarian hutan
Eksploitasi
hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak.
Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama
terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian
kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan
produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan
menyimpan cadangan air.
Upaya yang
dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
- Reboisasi atau penanaman
kembali hutan yang gundul.
- Melarang pembabatan hutan
secara sewenang-wenang.
- Menerapkan sistem tebang pilih
dalam menebang pohon.
- Menerapkan sistem tebang–tanam
dalam kegiatan penebangan hutan.
- Menerapkan sanksi yang berat
bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
# Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya
hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan
pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang
di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang
mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam
kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai
yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya
untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
- Melakukan reklamasi pantai
dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
- Melarang pengambilan batu
karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang
merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
- Melarang pemakaian bahan
peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
- Melarang pemakaian pukat
harimau untuk mencari ikan.
# Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di
bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam
sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena
itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
- Mendirikan cagar alam dan suaka
margasatwa.
- Melarang kegiatan perburuan
liar.
- Menggalakkan kegiatan
penghijauan.
Posting Komentar