Senin, 25 November 2013

MAKALAH TENTANG LOADBALANCING"

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Perawatan dan penangganan sebuah jaringan computer  di lingkungan suatu instilasi/organisasi seringkali menghadapi masalah. Masalah-masalah yang sering terjadi antara lain data yang dikirimkan lambat, rusak dan bahkan tidak sampai ke tujuan. Komunikasi sering mengalami time-out, hingga masalah keamanan. Selain itu terdapat 2 modem yang tidak terpakai secara optimal, sehingga akses internet tidak maksimal.Oleh sebab itu, jaringan komputer memerlukan sebuah router, yaitu alat yang berfungsi sebagai pengatur jalur lalu-lintas data sehingga tepat pada sasarannya. Router mampu menjawab tantangan dari pada permasalahan jaringan komputer itu sendiri. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki router, maka komunikasi pada jaringan komputer dapat berjalan dengan baik. Namun, harga router tidak murah, hal ini sesuai dengan kinerja yang dihasilkan dari router itu sendiri. Hingga ditemukannya sebuah solusi yaitu Sistem Operasi yang dikhususkan untuk networking, yaitu MikroTik Router OS yang terbukti murah dan handal dalam melakukan kerjanya sebagai router. Banyak digunakan di ISP sebagai Limit bandwidth, router pada warnet, Gateway pada Kantor, hingga pada kafe sebagai hotspot.
Dengan jumlah pengguna jaringan komputer berjumlah lebih dari 1000 orang yang akan menggunakan fasilitas aplikasi layanan berbasis web maka dibutuhkan sebuah konfigurasi server yang handal. Selain sisi konfigurasi hardware yang menjadi pertimbangan agar server nanti andal maka terdapat layanan-layanan yang ada pada server harus bisa mengantisipasi pengaksesan
aplikasi berbasis web tersebut secara simultan danmempunyai frekuensi yang sanga tinggi. Untuk itu akan diimplementasikan layanan Load Balancing yang dapat meningkatkan keandalan aplikasi berbasis web dan system jaringan komputer. Sebelum hal tersebut dilakukan makainfrastruktur jaringan komputer untuk lingkungan suatu organisasi/instansi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk menyelesaikan masalah ini maka dilakukannya konfigurasi Load Balancing Pada Sistem Jaringan Komputer.
           
a.                                   Pembatasan masalah
a.    Penelitian tidak dilakukan langsung pada jaringan komputer yang sedang berjalan.
b.    Bagaimana mengatasi dan membagi beban pengaksesan aplikasi berbasis web dan aplikasi server yang akan terus meningkat cukup tinggi ke dalam beberapa komputer server agar beban tersebut tidak hanya terletak pada satu server saja.

b.                                  Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan prototipe sistem jaringan computer untuk kebutuhan organisasi yang lebih besar
b. Mempelajari lebih dalam mengenai layananlayanan dalam sebuah sistem operasi yang bias mengoptimalkan upaya-upaya penyediaan akses jaringan yang mempunyai reliabilitas dan ketersediaan yang tinggi.

Sedangkan manfaat yang diharapkan adalah:
a. Mendapatkan gambaran perbandingan kondisi sistem jaringan komputer aktual dengan simulasi implementasi jaringan komputer yang mempunyai layanan cluster dan load balancing.
b. Mengetahui lebih jauh aspek-aspek manajemen jaringan komputer yang  mempunyai skalabilitas yang terus tumbuh dan juga layanan akses yang semakin tinggi

2.      Metodologi Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini menggunakan metode-metode sebagai berikut:
a.    Survai atau pengamatan langsung, kegiatan ini sebetulnya secara tidak langsung terus menerus dilakukan sebelum dan pada saat penelitian dilakukan karena objek penelitian adalah jaringan komputer dimana tim peneliti bekerja.
b.    Studi literatur, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan suatu metode pemecahan masalah yang telah dirumuskan dan menjadi dasar dari langkah yang harus dilakukan.
c.     Eksperimental, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana hasil studi literatur ini sesuai dengan kenyataan dan apakah fisibel untuk diimplementasikan secara langsung pada objek penelitian.

3.      Landasan Teori
3.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang terhubung satu dengan lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat menggunakan sumber daya bersama seperti harddisk, printer, dan sumber informasi lainnya Tujuan dibangunnya jaringan computer adalah membawa suatu informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim menuju sisi penerima melalui media komunikasi Sedangkan manfaat yang bisa didapat adalah: Sharing Resources, bertujuan agar sumber daya yang ada dalam jaringan baik berupa program, perangkat keras atau lainnya dapat dimanfaatkan oleh orang yang sedang mengakses jaringan computer tersebut. Media Komunikasi, yang dimungkinkannya terjadi komunikasi antar penngguna baik sebagai media komunikasi verbal dalam bentuk teleconference ataupun secara tertulis dalam bentuk pesan atu yang umum dikenal sebagai email. Integrasi Data, yang memungkinkan pengaksesan sebuah data tidak selalu harus bergantung pada satu komputer saja tetapi dalam dibagi-bagi dalam beberapa lokasi tetapi antar lokasi penyimpanan data tersebut terjadi suatu mekanisme yang baik sehingga user hanya mengetahui data tersebut bisa diakses tanpa harus tahu dimana lokasi penyimpanannya Pengembangan dan pemeliharaan, untuk manfaat ini sangat jelas karena untuk sebuah jaringan computer jika membutuhkan sebuah sumber daya lainnya seperti printer cukup disediakan seperlunya tanpa harus menyediakan sejumlah printer yang jumlahnya sama dengan computer yang terhubung dalam jaringan computer. Keamanan Data, jaringan computer member perlindungan bagi user untuk menyimpan data sehingga tidak sembarang orang bisa mengaksesnya demikian juga untuk sumber-sumber daya lainnya.

3.2 Skala Jaringan Komputer
Skala dalam jaringan computer adalah cakupan layanan jaringan computer yang ada.
Jaringan computer terdiri dari beberapa cakupan yaitu:
- Lokal ataupun LAN (Local Area Network)
- Luas ataupun WAN (Wide Area Network)
- Global atapun Internet

3.3 Topologi Jaringan Komputer
Dalam membentuk jaringan computer harus dipertimbangkan bagaimana cara melakukan konektivitas antar computer yang akan tergabung dengan jaringan computer.


BAB II
P E M B A H A S A N

A . PENGERTIAN LOADBALANCING
Load Balancing
Load Balancing adalah sebuah konsep yang gunanya untuk menyeimbangkan beban atau muatan pada infrastruktur Teknologi Informasi sebuah perusahaan/ instansi.
Load balancing atau penyeimbangan beban dalam jaringan sangat penting bila skala dalam jaringan komputer makin besar demikian juga traffic data yang ada dalam jaringan komputer makin lama makin tinggi. Layanan Load Balancing dimungkinkan pengaksesan sumber daya dalam jaringan didistribusikan ke beberapa host lainnya agar tidak terpusat sehingga unjuk kerja jaringan komputer secara keseluruhan bisa stabil. Ketika sebuah sebuah server sedang diakses oleh para pengguna, maka sebenarnya server tersebut sebenarnya sedang terbebani karena harus melakukan proses permintaan kepada para penggunanya. Jika penggunanya banyak maka prosesnyapun banyak. Session-session komunikasi dibuka oleh server tersebut untuk memungkinkan para pengguna menerima servis dari server tersebut. Jika satu server saja terbebani, tentu server tersebut tidak bisa banyak melayani para penggunanya karena kemampuan melakukan processing ada batasnya. Solusi yang paling ideal adalah dengan membagi-bagi beban yang datang ke beberapa server. Jadi yang melayani pengguna tidak hanya terpusat pada satu perangkat saja. Teknik ini disebut Teknik Load Balancing.

Adapun manfaat dari Load Balancing:
· Menjamin Reliabilitias layanan berarti kepercayaan terhadap sebuah sistem untuk dapat terus melayani pengguna dengan sebaik-baiknya. Jaminan realibilitas memungkinkan pengguna dapat melakukan pekerjaan sebaik-baiknya dengan lancar melalui layanan tersebut.
· Skalabilitas dan ketersediaan Jika dalam sebuah jaringan komputer jika hanya terdapat satu buah server mempunyai pengertian terdapat satu titik masalah. Seandainya tiba-tiba server itu mati maka layanan terhadap pengguna akan terganggu.
Dengan melakukan penambahan server dan membentuk server farm maka skalabilitas akan meningkat dan selain itu faktor ketersediaan juga akan meningkat.

B . METODE LOADBALANCIN G
Berikut metode-metode dalam Load Balancing :
a. Load Balancing dengan Hardware / Switch
Sistem Load Balancing jenis ini diciptakan dengan menggunakan bantuan sebuah chip khusus yang sering disebut ASICS. ASICS berwujud sebuah microprocessor khusus yang hanya memproses algoritma dan perhitungan spesifik sehingga performa Load Balancing cukup handal karena hanya perhitungan dan logika Load Balancing saja yang dioptimasi didalamnya. Load Balancing jenis ini umumnya berwujud sebuah switch. Kelemahannya karenainterfacenya yang kurang user friendly dan tingkatfleksibilitas perangkat juga rendah karena sebagian besar inteligennya sudah tertanam didalam hardware.

b. Load Balancing dengan Software
Keuntungan yang paling menonjol menggunakan metode ini adalah : tingkat kemudahan pemakaian yang lebih user friendly. Keuntungan lain jika ada penambahan fitur ataufasilitas tambahan tidak perlu mengganti keseluruhan perangkat load balancing. Performa proses load balancing dipengaruhi oleh prangkat komputer yang digunakan, tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan software yangcanggih saja. Perangkat keras yang dapat mempengaruhi performa metode ini adalah kartu jaringan yang digunakan, besarnya RAM pada perangkat, media penyimpanan yang besar dan cepat, dsb. Sehingga performa metode ini sulit untuk bisa diperkirakan.

c. Load Balancing dengan perangkat perpaduan Hardware dan Software
Hardware yang dioptimasi dan diisi dengan platform berbasis Linux atau BSD yang dioptimisasi adalah konfigurasi yang biasanya digunakan untuk menjalankan software utama load balancing. Fleksibilitas yang luar biasa didapatkan mulai dari menggunakan hardware yang selalu up to datesampai dengan menggunakan operating system dengan patch terbaru. Sehingga waktu guna dari perangkat ini dapat lebih panjang daripada sebuah switch khusus yang tidak fleksibel. Solusi ini tentunya jauh lebih murah dibandingkan dengan solusi hardware khusus atau solui software saja.

C. Algoritma Load`Balancing

·         Round Robin

Merupakan Algoritma yang paling sederhana dan banyak digunakan oleh perangkat load balancing. Algoritma ini membagi beban secara bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lain sehingga membentuk putaran.

  • Ratio
Algoritma berisi parameter yang diberikan untuk masing-masing server yang akan dimasukkan kedalam sistem load balancing. Dari parameter ratio ini akan dilakukan pembagian baban terhadap server-server yang diberi rasio. Server dengan rasio terbesar diberi beban besar dan server dengan rasio kecil akan diberi beban kecil.
  • Fastest

Pembagian beban dengan mengutamakan server-server yang memiliki respon yang paling cepat. Server didalam jaringan yang memiliki respon yang paling cepat akan mengambil beban pada saat permintaan masuk.

  • Least Connection

Algoritma Least Connection akan membagi beban berdasarkan banyaknya koneksi yang sedang dilayani oleh sebuah server. Server yang memiki koneksi paling sedikit akan melayani permintaan yang masuk.

  • Threshold Algorithm
Menurut algoritma ini, proses ditugaskan segera setelah penciptaan ke host. Host untuk proses baru dipilih secara lokal tanpa mengirim pesan jarak jauh. Setiap prosesor menyimpan salinan pribadi dari beban sistem. Beban prosesor bisa mencirikan oleh salah satu dari tiga tingkatan: underloaded, medium dan Overloaded. Dua parameter ambang tunder dan Tupper dapat digunakan untuk menggambarkan level.

  • Central Queue Algorithm
Central Queue Algorithm bekerja pada prinsip distribusi dinamis. Ini pusat kegiatan baru dan permintaan yang tidak terpenuhi sebagai antrian FIFO pada host utama. Setiap aktivitas baru tiba di queue manager dimasukkan ke dalam antrian. Kemudian, setiap kali permintaan untuk kegiatan diterima oleh manajer antrian, ia bisa menghilangkan kegiatan pertama dari antrian dan mengirimkannya ke pemohon. Jika tidak ada kegiatan siap dalam antrian, permintaan buffer, sampai aktivitas baru tersedia. Jika aktivitas baru tiba di queue manager sementara ada terjawab permintaan dalam antrian, permintaan pertama yang akan dihapus dari antrian dan kegiatan baru yang ditugaskan untuk itu.

  • Local Queue Algorithm
Fitur utama dari algoritma ini adalah dukungan proses migrasi dinamis. Ide dasar dari algoritma antrian lokal alokasi statis dari semua proses baru dengan proses migrasi yang diprakarsai oleh tuan rumah pada saat beban yang berada di bawah ambang batas, adalah parameter yang ditetapkan pengguna dari algoritma.

KESIMPULAN
Dengan menggunakan metode load balancing maka jalannya sebuah aplikasi lebih terjamin dalam melayani para pengguna aplikasi dan bisa menghasilkan solusi yang paling tepat dan efektif untuk menangani beban server yang sibuk.

Daftar Pustaka

[1] Allan Leinword & Karen Fang Conroy, Netwok Management, A Practical Persepective, Addison Wesley, New York, 1996.

[2] Andrew S. Tanenbaum, Computer Network, 3rd Edition, Prentice Hall, New Jersey, 1996.

[3] Drew Heywood, Konsep dan Penerapan Microsoft TCP/IP, Andi Offset, Yogyakarta, 1999.
[4] Andrew S. Tanenbaum, Computer Network, 3rd Edition, Prentice Hall, New Jersey, 1996.


[5]Ferdi Risky, Mei 2010, Konsep Load Balancing dan Manfaatnya, http://ferdisky.blogspot.com/2010/05/konsep-load-balancingdan manfaatnya.html, diakses 11 Juni 2012.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 .
Shared by Nanggroe Seuramoe. Powered by BEK MUMANG BEEH..!