BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Perawatan dan penangganan sebuah
jaringan computer di lingkungan suatu
instilasi/organisasi seringkali menghadapi masalah. Masalah-masalah yang sering
terjadi antara lain data yang dikirimkan lambat, rusak dan bahkan tidak sampai
ke tujuan. Komunikasi sering mengalami time-out, hingga masalah
keamanan. Selain itu terdapat 2 modem yang tidak terpakai secara optimal,
sehingga akses internet tidak maksimal.Oleh sebab itu, jaringan komputer
memerlukan sebuah router, yaitu alat yang berfungsi sebagai pengatur
jalur lalu-lintas data sehingga tepat pada sasarannya. Router mampu
menjawab tantangan dari pada permasalahan jaringan komputer itu sendiri. Dengan
berbagai fasilitas yang dimiliki router, maka komunikasi pada jaringan
komputer dapat berjalan dengan baik. Namun, harga router tidak murah,
hal ini sesuai dengan kinerja yang dihasilkan dari router itu sendiri. Hingga
ditemukannya sebuah solusi yaitu Sistem Operasi yang dikhususkan untuk networking,
yaitu MikroTik Router OS yang terbukti murah dan handal dalam melakukan
kerjanya sebagai router. Banyak digunakan di ISP sebagai Limit bandwidth,
router pada warnet, Gateway pada Kantor, hingga pada kafe sebagai hotspot.
Dengan jumlah pengguna jaringan komputer
berjumlah lebih dari 1000 orang yang akan menggunakan fasilitas aplikasi
layanan berbasis web maka dibutuhkan sebuah konfigurasi server yang handal.
Selain sisi konfigurasi hardware yang menjadi pertimbangan agar server nanti
andal maka terdapat layanan-layanan yang ada pada server harus bisa
mengantisipasi pengaksesan
aplikasi
berbasis web tersebut secara simultan danmempunyai frekuensi yang sanga tinggi.
Untuk itu akan diimplementasikan layanan Load Balancing yang dapat meningkatkan
keandalan aplikasi berbasis web dan system jaringan komputer. Sebelum hal
tersebut dilakukan makainfrastruktur jaringan komputer untuk lingkungan suatu
organisasi/instansi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk menyelesaikan
masalah ini maka dilakukannya konfigurasi Load Balancing Pada Sistem Jaringan
Komputer.
a.
Pembatasan masalah
a. Penelitian
tidak dilakukan langsung pada jaringan komputer yang sedang berjalan.
b. Bagaimana
mengatasi dan membagi beban pengaksesan aplikasi berbasis web dan aplikasi
server yang akan terus meningkat cukup tinggi ke dalam beberapa komputer server
agar beban tersebut tidak hanya terletak pada satu server saja.
b.
Tujuan dan Manfaat
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Memberikan prototipe sistem jaringan computer untuk kebutuhan organisasi yang
lebih besar
b.
Mempelajari lebih dalam mengenai layananlayanan dalam sebuah sistem operasi
yang bias mengoptimalkan upaya-upaya penyediaan akses jaringan yang mempunyai
reliabilitas dan ketersediaan yang tinggi.
Sedangkan
manfaat yang diharapkan adalah:
a.
Mendapatkan gambaran perbandingan kondisi sistem jaringan komputer aktual
dengan simulasi implementasi jaringan komputer yang mempunyai layanan cluster
dan load balancing.
b.
Mengetahui lebih jauh aspek-aspek manajemen jaringan komputer yang mempunyai
skalabilitas yang terus tumbuh dan juga layanan akses yang semakin tinggi
2. Metodologi
Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini
menggunakan metode-metode sebagai berikut:
a. Survai
atau pengamatan langsung, kegiatan ini sebetulnya secara tidak langsung terus
menerus dilakukan sebelum dan pada saat penelitian dilakukan karena objek
penelitian adalah jaringan komputer dimana tim peneliti bekerja.
b. Studi
literatur, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan suatu metode pemecahan
masalah yang telah dirumuskan dan menjadi dasar dari langkah yang harus
dilakukan.
c. Eksperimental, kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui dan mengukur sejauh mana hasil studi literatur ini sesuai dengan
kenyataan dan apakah fisibel untuk diimplementasikan secara langsung pada objek
penelitian.
3. Landasan
Teori
3.1
Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan
komputer yang terhubung satu dengan lainnya menggunakan protocol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat menggunakan sumber daya bersama seperti
harddisk, printer, dan sumber informasi lainnya Tujuan dibangunnya jaringan
computer adalah membawa suatu informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan
dari sisi pengirim menuju sisi penerima melalui media komunikasi Sedangkan
manfaat yang bisa didapat adalah: Sharing Resources, bertujuan agar sumber daya
yang ada dalam jaringan baik berupa program, perangkat keras atau lainnya dapat
dimanfaatkan oleh orang yang sedang mengakses jaringan computer tersebut. Media
Komunikasi, yang dimungkinkannya terjadi komunikasi antar penngguna baik
sebagai media komunikasi verbal dalam bentuk teleconference ataupun secara
tertulis dalam bentuk pesan atu yang umum dikenal sebagai email. Integrasi
Data, yang memungkinkan pengaksesan sebuah data tidak selalu harus bergantung
pada satu komputer saja tetapi dalam dibagi-bagi dalam beberapa lokasi tetapi
antar lokasi penyimpanan data tersebut terjadi suatu mekanisme yang baik
sehingga user hanya mengetahui data tersebut bisa diakses tanpa harus tahu
dimana lokasi penyimpanannya Pengembangan dan pemeliharaan, untuk manfaat ini
sangat jelas karena untuk sebuah jaringan computer jika membutuhkan sebuah
sumber daya lainnya seperti printer cukup disediakan seperlunya tanpa harus
menyediakan sejumlah printer yang jumlahnya sama dengan computer yang terhubung
dalam jaringan computer. Keamanan Data, jaringan computer member perlindungan
bagi user untuk menyimpan data sehingga tidak sembarang orang bisa mengaksesnya
demikian juga untuk sumber-sumber daya lainnya.
3.2 Skala Jaringan Komputer
Skala dalam jaringan computer adalah cakupan
layanan jaringan computer yang ada.
Jaringan computer terdiri dari beberapa
cakupan yaitu:
- Lokal ataupun LAN (Local Area Network)
- Luas ataupun WAN (Wide Area Network)
- Global atapun Internet
3.3
Topologi Jaringan Komputer
Dalam membentuk jaringan computer harus
dipertimbangkan bagaimana cara melakukan konektivitas antar computer yang akan
tergabung dengan jaringan computer.
BAB II
P E M B A H A S A N
A
. PENGERTIAN LOADBALANCING
Load Balancing
Load
Balancing adalah sebuah konsep yang gunanya untuk menyeimbangkan beban atau
muatan pada infrastruktur Teknologi Informasi sebuah perusahaan/ instansi.
Load balancing atau penyeimbangan beban dalam jaringan
sangat penting bila skala dalam jaringan komputer makin besar demikian juga
traffic data yang ada dalam jaringan komputer makin lama makin tinggi. Layanan
Load Balancing dimungkinkan pengaksesan sumber daya dalam jaringan
didistribusikan ke beberapa host lainnya agar tidak terpusat sehingga unjuk
kerja jaringan komputer secara keseluruhan bisa stabil. Ketika sebuah sebuah
server sedang diakses oleh para pengguna, maka sebenarnya server tersebut
sebenarnya sedang terbebani karena harus melakukan proses permintaan kepada
para penggunanya. Jika penggunanya banyak maka prosesnyapun banyak. Session-session
komunikasi dibuka oleh server tersebut untuk memungkinkan para pengguna menerima
servis dari server tersebut. Jika satu server saja terbebani, tentu server
tersebut tidak bisa banyak melayani para penggunanya karena kemampuan melakukan
processing ada batasnya. Solusi yang paling ideal adalah dengan membagi-bagi
beban yang datang ke beberapa server. Jadi yang melayani pengguna tidak hanya terpusat
pada satu perangkat saja. Teknik ini disebut Teknik Load Balancing.
Adapun manfaat dari Load Balancing:
· Menjamin Reliabilitias layanan berarti kepercayaan terhadap sebuah sistem
untuk dapat terus melayani pengguna dengan sebaik-baiknya. Jaminan realibilitas
memungkinkan pengguna dapat melakukan pekerjaan sebaik-baiknya dengan lancar
melalui layanan tersebut.
· Skalabilitas dan ketersediaan Jika dalam sebuah jaringan komputer jika
hanya terdapat satu buah server mempunyai pengertian terdapat satu titik
masalah. Seandainya tiba-tiba server itu mati maka layanan terhadap pengguna
akan terganggu.
Dengan melakukan penambahan server dan membentuk server farm maka skalabilitas
akan meningkat dan selain itu faktor ketersediaan juga akan meningkat.
B
. METODE LOADBALANCIN G
Berikut
metode-metode dalam Load Balancing :
a. Load Balancing dengan Hardware / Switch
Sistem Load Balancing jenis ini
diciptakan dengan menggunakan bantuan sebuah chip khusus yang sering disebut
ASICS. ASICS berwujud sebuah microprocessor khusus yang hanya memproses
algoritma dan perhitungan spesifik sehingga performa Load Balancing cukup
handal karena
hanya perhitungan dan logika Load Balancing saja yang dioptimasi didalamnya.
Load Balancing jenis ini umumnya berwujud sebuah switch. Kelemahannya
karenainterfacenya yang kurang user friendly dan tingkatfleksibilitas perangkat
juga rendah karena sebagian besar inteligennya sudah tertanam didalam hardware.
b. Load Balancing dengan Software
Keuntungan yang paling menonjol
menggunakan metode ini adalah : tingkat kemudahan pemakaian yang lebih user
friendly. Keuntungan lain jika ada penambahan fitur ataufasilitas tambahan
tidak perlu mengganti keseluruhan perangkat load balancing. Performa proses
load balancing
dipengaruhi oleh prangkat komputer yang digunakan, tidak bisa hanya
mengandalkan kemampuan software yangcanggih saja. Perangkat keras yang dapat
mempengaruhi performa metode ini adalah kartu jaringan yang digunakan, besarnya
RAM pada perangkat, media penyimpanan yang besar dan cepat, dsb. Sehingga
performa metode ini sulit untuk bisa diperkirakan.
c. Load Balancing dengan perangkat perpaduan Hardware
dan Software
Hardware yang dioptimasi dan diisi
dengan platform berbasis Linux atau BSD yang dioptimisasi adalah konfigurasi
yang biasanya digunakan untuk menjalankan software utama load balancing.
Fleksibilitas yang luar biasa didapatkan mulai dari menggunakan hardware yang
selalu up to datesampai dengan menggunakan operating system dengan patch
terbaru. Sehingga waktu guna dari perangkat ini dapat lebih panjang daripada sebuah
switch khusus yang tidak fleksibel. Solusi ini tentunya jauh lebih murah dibandingkan
dengan solusi hardware khusus atau solui software saja.
C. Algoritma Load`Balancing
·
Round
Robin
Merupakan Algoritma yang paling sederhana dan banyak
digunakan oleh perangkat load balancing. Algoritma ini membagi beban secara bergiliran
dan berurutan dari satu server ke server lain sehingga membentuk putaran.
- Ratio
Algoritma berisi parameter yang diberikan untuk
masing-masing server yang akan dimasukkan kedalam sistem load balancing. Dari
parameter ratio ini akan dilakukan pembagian baban terhadap server-server yang
diberi rasio. Server dengan rasio terbesar diberi beban besar dan server dengan
rasio kecil akan diberi beban kecil.
- Fastest
Pembagian beban dengan mengutamakan server-server yang
memiliki respon yang paling cepat. Server didalam jaringan yang memiliki respon
yang paling cepat akan mengambil beban pada saat permintaan masuk.
- Least Connection
Algoritma Least Connection akan membagi beban
berdasarkan banyaknya koneksi yang sedang dilayani oleh sebuah server. Server
yang memiki koneksi paling sedikit akan melayani permintaan yang masuk.
- Threshold Algorithm
Menurut
algoritma ini, proses ditugaskan segera setelah penciptaan ke host. Host untuk
proses baru dipilih secara lokal tanpa mengirim pesan jarak jauh. Setiap
prosesor menyimpan salinan pribadi dari beban sistem. Beban prosesor bisa
mencirikan oleh salah satu dari tiga tingkatan: underloaded, medium dan
Overloaded. Dua parameter ambang tunder dan Tupper dapat digunakan untuk
menggambarkan level.
- Central Queue Algorithm
Central
Queue Algorithm bekerja pada prinsip distribusi dinamis. Ini pusat kegiatan
baru dan permintaan yang tidak terpenuhi sebagai antrian FIFO pada host utama.
Setiap aktivitas baru tiba di queue manager dimasukkan ke dalam antrian.
Kemudian, setiap kali permintaan untuk kegiatan diterima oleh manajer antrian,
ia bisa menghilangkan kegiatan pertama dari antrian dan mengirimkannya ke
pemohon. Jika tidak ada kegiatan siap dalam antrian, permintaan buffer, sampai
aktivitas baru tersedia. Jika aktivitas baru tiba di queue manager sementara
ada terjawab permintaan dalam antrian, permintaan pertama yang akan dihapus
dari antrian dan kegiatan baru yang ditugaskan untuk itu.
- Local Queue Algorithm
Fitur
utama dari algoritma ini adalah dukungan proses migrasi dinamis. Ide dasar dari
algoritma antrian lokal alokasi statis dari semua proses baru dengan proses
migrasi yang diprakarsai oleh tuan rumah pada saat beban yang berada di bawah
ambang batas, adalah parameter yang ditetapkan pengguna dari algoritma.
KESIMPULAN
Dengan menggunakan metode load balancing maka jalannya
sebuah aplikasi lebih terjamin dalam melayani para pengguna aplikasi dan bisa
menghasilkan solusi yang paling tepat dan efektif untuk menangani beban server
yang sibuk.
Daftar
Pustaka
[1] Allan Leinword & Karen Fang Conroy, Netwok Management, A
Practical Persepective, Addison Wesley, New York, 1996.
[2] Andrew S. Tanenbaum, Computer Network, 3rd Edition, Prentice
Hall, New Jersey, 1996.
[3] Drew Heywood, Konsep dan Penerapan Microsoft TCP/IP, Andi
Offset, Yogyakarta, 1999.
[4] Andrew S. Tanenbaum, Computer Network, 3rd Edition,
Prentice Hall, New Jersey, 1996.
[5]Ferdi Risky, Mei 2010, Konsep Load Balancing dan
Manfaatnya, http://ferdisky.blogspot.com/2010/05/konsep-load-balancingdan
manfaatnya.html, diakses 11 Juni 2012.
Posting Komentar