PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM LOKASI
1.1.1 Sejarah Rusunawa (Asal Usul Pembangunan Rusunawa UNIGHA)
Rusunawa Universitas
Jabal Ghafur (UNIGHA) yang dibangun oleh …………………..
sebagai solusi dari perkembangan yang berdampak pada
penambahan Mahasiswa ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan terhadap hunian yang layak
bagi seluruh lapisan
Mahasiswa UNIGHA. Rusunawa UNIGHA yang
dibangun oleh ……………. ini,
memiliki sasaran calon penghuninya
yaitu
pada umumnya
terdiri dari : Mahasiswa Pidie, Pidie Jaya dan Mahasiswa
yang golongan ekonominya menengah
kebawah. Mengingat besarnya
jumlah Mahasiswa menengah kebawah
dan terbatasnya dana yang dimiliki oleh Yayasan, dapat dipastikan bahwa Yayasan tidak mungkin memberikan
subsidi secara menyeluruh kepada Mahasiswa.
Pembangunan Rusunawa UNIGHA
oleh sendiri juga memerlukan investasi yang cukup
besar sehingga
perlu
adanya
upaya pengelolaan
untuk
mengoptimalkan pemanfaatan
rusunawa tersebut. Atas
dasar pertimbangan tersebut maka diperlukan analisis dalam
penentuan harga sewa rusunawa
bagi Mahasiswa jauh dari kediamannya, harga sewanya ditetapkan
dengan memperhatikan operasional
dan pengelolaan rusunawa paska
konstruksi. Secara klasik penetapan
harga
dari suatu produk atau
jasa dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan biaya-
biaya dan penetapan
profit. Dimana biaya-biaya dapat dibagi
menjadi dua yaitu fixed cost (biaya tetap) dan variabel
cost (biaya variabel).
Rusunawa yang
memiliki ……. lantai ini, didirikan di komplek
Kampus Universitas Jabal Gahfur. Rusun yang telah diselesaikan pada akhir tahun ………. ini telah menghabiskan dana sebesar ……….. milyar rupiah
dari
(sumber
anggaran)…… serta telah
membantu mengurangi tingkat kebutuhan bagi Mahasiswa UNIGHA. Karena rusunawa ini di bangun dengan investasi yang
cukup besar dan subsidi yang
cukup berarti, perlu
adanya
pengelolaan untuk mengoptimalkan pemanfaatan rusun tersebut.
Agar
pemanfaatan rusun menjadi optimal, maka operasional
dan pengelolaan rusunawa
pasca kontruksi perlu mendapatkan perhatian yang memerlukan adanya sumber dana pembiayaannya.
Sumber dana pembiayaan
tersebut berasal dari sewa unit Satuan Rumah Susun (sarusun) yang saat ini belum ditentukan, sehingga penetapan
harga yang optimal sangat dibutuhkan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
Berdasarkan nilai fixed cost dan variabel cost yang terjadi
di Rusunawa UNIGHA merupakan salah
satu faktor
yang turut mempengaruhi besarnya harga sewa yang
akan
ditentukan. Hal
ini
disebabkan karena besarnya biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk pengelolaan
Rusunawa ini,
didapat dari pemasukan/harga sewa tiap unit rusunawa
yang dihuni. Adapun yang
termasuk dalam
fixed cost antara lain : biaya investasi awal,
biaya
peralatan pengelola,gaji karyawan
biaya
kebersihan,
biaya listrik
dan
biaya
telepon
Sedangkan
yang termasuk
dalam variabel cost antara lain : biaya air yang digunakan penghuni di
tiap
unit rusun.
Metode titik
impas merupakan suatu metode penentuan harga yang
didasarkan atas besarnya nilai titik
impas (break even point)
yang
terjadi akibat
biaya-biaya
yang terjadi (fixed
cost dan variabel cost) dengan pemasukan yang diterima didalam suatu proyek/investasi. Hal tersebut bisa disebut juga penetapan harga berdasarkan
biaya.
Dari uraian diatas perlu dilakukan penelitian untuk
mendapatkan besaran biaya-biaya yang terjadi (fixed cost dan
variabel cost) di Rusunawa UNIGHA, yang kemudian akan digunakan sebagai tolak ukur untuk penentuan harga sewa yang
optimal dengan metode titik
impas.
1.1 .2 Kondisi Geografis
Secara umum kendala topografis Rusunawa merupakan dataran yang bebukit
dengan mayoritas lahan
sebagai area kebun
sawit.
a.
Letak Geografis (luas
wilayah)
Keadaan Geografis
Gedung
Rusunawa.
Batas Wilayah
-
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Gampong Gapui
-
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Gampong Mila
-
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Gampong Mila
-
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Gampong Mila
Luas Wilayah
-
Tanah Kebun Sawit : ±34 Ha
-
Tanah Perkarangan : ±20 Ha
b.
Kondisi fisik
dasar Rusunawa (Gedung, jalan, jenis lahan dan fasilitas umum, dan
lain-lain)
Tabel.6.Kondisi Fisik Rusunawa
Kamar
|
Kamar mandi
|
Jumlah Lantai
|
Penampungan Air
|
……
|
……..
|
…….
|
,………
|
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN
Adapun Maksud dan Tujuan dari penulisan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu di Universitas
Jabal Ghafur Sigli
2. Sebagai Implementasi dari
Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan & Pengajaran,
Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Memberikan pengalaman belajar bagi
Mahasiswa tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata
pembangunan.
3. Menjadikan lebih dewasanya
kepribadian Mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan Mahasiswa.
4. Memacu pembangunan masyarakat dengan
menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri.
5. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada
masyarakat, Menjalin relevansi Perguruan Tinggi dengan kebutuhan masyarakat
6.
Sebagai
catatan tertulis yang dapat dilihat dan dimanfaatkan oleh semua pihak yang
memerlukannya, termaksud juga pemerintah untuk dapat dipergunakan dalam
merencanakan dan melaksanakan Pembangunan Nasional yang berkesinambungan.
7.
Sebagai
bahan masukan bagi Badan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jabal Gafur, Kelompok
24 Tahun 2015-2016, dalam merencanakan dan melaksanakan program Kuliah
Kerja Nyata pada Angkatan berikutnya.
8.
Sebagai salah satu neraca yang dapat
dipergunakan untuk mengukur Angkatan keberhasilan Program Kuliah kerja Nyata (KKN)
Universitas Jabal Gafur, Kelompok 24 Tahun 2015-2016, atau angkatan berikutnya.
9.
Merupakan
kewajiban bagi Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk menyiapkan Laporan
tertulis kepada Badan Pelaksana pada akhir masa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Universitas Jabal Gafur, Kelompok 24 Tahun 2015-2016.
10. Dari semua kegiatan yang telah tercantum diatas ini
dilaksanakan bersama-sama para
peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jabal Gafur, Kelompok 24 Tahun 2015-2016.
1.3 PROGRAM PEMBANGUNAN RUSUNAWA YANG TELAH ADA
Program pembangunan Rusunawa yang telah ada yaitu:
1.
Kamar Tidur
2.
Tempat Penampunagan Air (TPA)
1.4 METODE DAN SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Dalam pengisian laporan ini penulis menggunakan metode deskriptive, yaitu
suatu metode yang penulisanya langsung kepada pokok persoalan yang di temukan
di lapangan, adapun metode ini dapat diolah menggunakan metode kualitatif yaitu
pembicaraan dari segenap wawancara yang dilakukan dengan pihak terkait yang
diuraikan dalam bentuk kalimat serta di olah pula dengan menggunakan metode
kualitatif yaitu data-data yang menyangkut jumlah Anggaran dan Fasilitas Gedung
Rusunawa.
Adapun untuk memproleh semua data di
atas penulis menggunakan beberapa instrument pengumpulan data, antara lain:
1.
Observasi, yaitu pengamatan langsung untuk mendapatkan
data tentang keadaan Rusunawa Universitas Jabal Ghafur.
2.
Interview, yaitu wawancara yang dilakukan dengan
beberapa pihak terkait misalnya Rektor, K.a Perlengkapan, Birokrasi
UNIGHA serta pihak terkait di dalam ruang lingkup yayasan pembangunan
Universitas Jabal Ghafur.
3.
Dokumentasi,
yaitu data-data yang telah ada di Birokrasi Universitas Jabal Ghafur.
BAB II SELANJUTNYA ...........
Posting Komentar