Minggu, 13 Maret 2016

Inilah Kota Tanpa Matahari di papua

 
Papua terkenal dengan cuaca yang terik dan panas, tapi tidak di Tembagapura. Setiap hari, kota ini selalu diselimuti kabut yang menghalangi matahari dan memiliki curah hujan tinggi. Brrrr, dingin!

Tembagapura di Kabupaten Mimika, dikenal sebagai kawasan pertambangan PT Freepot. Di kota inilah para pekerja Freepot tinggal dan bekerja.


Dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, perjalanan ke Tembagapura dapat ditempuh dengan dua kendaraan. Kendaraan tersebut adalah chopper alias helikopter, selama 20 menit atau dengan bus anti peluru selitar 3 jam. Namun, perjalan ke sana tergantung cuaca. Jika cuaca baik, maka naik chooper. Jika cuaca buruk, maka naik bus tersebut dengan pengawalan keamanan yang ketat.

"Naik helikopter harus pagi, antara pukul 06.00-11.00 pagi, setelah itu tidak ada penerbangan lagi karena sudah sangat berkabut," kata juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait kepada detikTravel, Rabu (21/11/2012).

Setibanya di Tembagapura, Anda seolah melihat sisi lain Papua. Udara dingin akan terasa menembus kulit. Apalagi saat gerimis, Anda tidak akan pernah mau melepas jaket!

Tembagapura terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter. Jangan heran, kalau kabut pun tiba-tiba datang dan menyelimuti Tembagapura. Matahari seolah menghilang. Berbicara pun keluar asap lho!

"Ketinggian Tembagapura adalah 1.800 mdpl, pucak tertingginya ada di Grasberg yaitu sekitar 4.200 mdpl," lanjut Ramdani menjelaskan.

Itu yang terjadi saat pagi hingga sore, bagaimana kalau malam hari? detikTravel pun berkesempatan untuk bermalam sehari di sini pada Senin (19/11/2012). Udara pada malam hari dinginnya makin terasa. Jangan sekali-kali melepas alas kaki Anda dan menginjakan kaki di lantai. Dingin banget!


Tak hanya itu, rumah tempat bermalam pun seolah memiliki AC. Jika tidak ingin kedinginan lebih lama, maka baiknya tutuplah pintu Anda. Jangan sampai udara malam yang super dingin masuk ke dalam rumah.

"Tembagapura adalah kota yang dibangun untuk menunjang kegiatan pertambangan Freeport. Ada perkantoran, pemukiman, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sekolah di sini," ungkap Ramdani.

Tembagapura juga disebut sebagai kotanya karyawan Freeport. Dari pekerja kantoran hingga tambang, semuanya tinggal di sini. Anda dapat berjumpa berbagai macam orang dari setiap daerah Indonesia di sini, ada orang Yogya, Makassar, Kalimantan, Bandung, Jakarta, hingga Sumatera Utara. Inilah keunikan Tembagapura lainnya.

Jika ingin berkunjung ke Tembagapura, maka Anda harus seorang karyawan atau keluarga dari Freeport. Tentu, ada beberapa prosedur dan peraturan yang harus ditaati saat berkunjung ke sini. Berani coba dinginnya Tembagapura?
Papua terkenal dengan cuaca yang terik dan panas, tapi tidak di Tembagapura. Setiap hari, kota ini selalu diselimuti kabut yang menghalangi matahari dan memiliki curah hujan tinggi. Brrrr, dingin!

Tembagapura di Kabupaten Mimika, dikenal sebagai kawasan pertambangan PT Freepot. Di kota inilah para pekerja Freepot tinggal dan bekerja.

Dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, perjalanan ke Tembagapura dapat ditempuh dengan dua kendaraan. Kendaraan tersebut adalah chopper alias helikopter, selama 20 menit atau dengan bus anti peluru selitar 3 jam. Namun, perjalan ke sana tergantung cuaca. Jika cuaca baik, maka naik chooper. Jika cuaca buruk, maka naik bus tersebut dengan pengawalan keamanan yang ketat.

"Naik helikopter harus pagi, antara pukul 06.00-11.00 pagi, setelah itu tidak ada penerbangan lagi karena sudah sangat berkabut," kata juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait kepada detikTravel, Rabu (21/11/2012).


Setibanya di Tembagapura, Anda seolah melihat sisi lain Papua. Udara dingin akan terasa menembus kulit. Apalagi saat gerimis, Anda tidak akan pernah mau melepas jaket!

Tembagapura terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter. Jangan heran, kalau kabut pun tiba-tiba datang dan menyelimuti Tembagapura. Matahari seolah menghilang. Berbicara pun keluar asap lho!

"Ketinggian Tembagapura adalah 1.800 mdpl, pucak tertingginya ada di Grasberg yaitu sekitar 4.200 mdpl," lanjut Ramdani menjelaskan.

Itu yang terjadi saat pagi hingga sore, bagaimana kalau malam hari? detikTravel pun berkesempatan untuk bermalam sehari di sini pada Senin (19/11/2012). Udara pada malam hari dinginnya makin terasa. Jangan sekali-kali melepas alas kaki Anda dan menginjakan kaki di lantai. Dingin banget!

Tak hanya itu, rumah tempat bermalam pun seolah memiliki AC. Jika tidak ingin kedinginan lebih lama, maka baiknya tutuplah pintu Anda. Jangan sampai udara malam yang super dingin masuk ke dalam rumah.

"Tembagapura adalah kota yang dibangun untuk menunjang kegiatan pertambangan Freeport. Ada perkantoran, pemukiman, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sekolah di sini," ungkap Ramdani.

Tembagapura juga disebut sebagai kotanya karyawan Freeport. Dari pekerja kantoran hingga tambang, semuanya tinggal di sini. Anda dapat berjumpa berbagai macam orang dari setiap daerah Indonesia di sini, ada orang Yogya, Makassar, Kalimantan, Bandung, Jakarta, hingga Sumatera Utara. Inilah keunikan Tembagapura lainnya.

Jika ingin berkunjung ke Tembagapura, maka Anda harus seorang karyawan atau keluarga dari Freeport. Tentu, ada beberapa prosedur dan peraturan yang harus ditaati saat berkunjung ke sini. Berani coba dinginnya Tembagapura? ayoo kita bermain2 kesana hehehe ??!!!1

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 .
Shared by Nanggroe Seuramoe. Powered by BEK MUMANG BEEH..!