Rabu, 09 Maret 2016

Respon Lumba-Lumba saat Gerhana Terjadi

  • Foto: Bhisma Alif
LIPI. bidang Konservasi Sumberdaya Laut Pusat Penelitian Oseanografi mengamati respons 4 ekor lumba-lumba saat gerhana matahari total di Ancol, Jakarta Utara. Hasilnya?

"Ada beberapa perubahan perilaku lumba-lumba. Pertama, dari aktivitas berenangnya yang awalnya bergerombol jadi berpencar-pencar. Dari 4 ekor lumba-lumba, cuma 2 ekor yang selalu bersama karena dia berteman," ujar Yulia Suhega, peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI di Ocean Dream Samudera Ancol, Jakarta Utara, Rabu (6/3/2016). 

Kedua, imbuhnya, dari aktivitas bernafasnya. Dua ekor lumba-lumba yang tampak selalu bersama bernafasnya mengeluarkan kepala dari permukaan air, tidak menyemburkan air ke atas. 

"Hal tersebut karena lumba-lumba merasa ragu dan takut," imbuh Yulia. 

Ketiga, lumba-lumba kalau malam bersembunyi di bawah permukaan air. Nah pada saat gerhana matahari terjadi 4 ekor lumba-lumba ini turun ke bawah permukaan air. 

"Semuanya (4 lumba-lumba). Karena dalam kondisi normal biota laut saat malam turun 50-100 meter di bawah permukaan air bersitirahat dan menghindari predator. Pada kondisi lumba-lumba irama biologis saat gerhana merasa malam, maka dari itu dia turun dan diam di bawah," jelas Yulia.

Setelah gerhana selesai, semua perilaku lumba-lumba kembali normal, menuju ke permukaan air, berinteraksi lagi dan bergerombol.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 .
Shared by Nanggroe Seuramoe. Powered by BEK MUMANG BEEH..!