Senin, 22 Februari 2016

Cinta dan Kasih Sayang


Allâh tentu saja mampu menciptakan Adam dan Hawa dalam waktu yang sama. Namun, Allâh membiarkan Adam hidup sendirian hingga dia merasakan kesepian. Adam sungguh-sungguh merasakan kesepian itu walaupun ia hidup di surga. Itu menunjukkan bahwa kaum laki-laki hendaknya tidak melupakan makna dan hikmah yang terkandung dalam penciptaan Hawa. Dengan hadirnya Hawa, Adam dapat menikmati kenyamanan yang tidak dapat dia rasakan meski surga dan segala isinya tergenggam di tangan.

Allâh berfirman, “Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allâh menciptakan isterinya dan dari pada keduanya Allâh memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak dan bertaqwalah kepada Allâh yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS al-Nisâ’ [4]: 1)

Hawa diciptakan dari bagian anggota tubuh Adam. Padahal Allâh Mahakuasa untuk meciptakan keduanya secara terpisah atau bersamaan. Hikmah yang terkandung dalam kisah ini adalah agar lelaki menyadari bahwa perempuan merupakan bagian dari dirinya sendiri sehingga dia tidak menganiaya dan berbuat kasar kepadanya. Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perempuan itu adalah saudara kandung kaum lelaki.” (Al-‘Ajaluni, Kasf al-Khafa’, No. 453/2). Wasiat akhir Rasûlullâh sebelum beliau meninggal adalah, “Hendaknya kalian memperlsayakan perempuan dengan baik-baik.” (HR Ibnu Majah, No. 6223)

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 .
Shared by Nanggroe Seuramoe. Powered by BEK MUMANG BEEH..!