Selasa, 16 Februari 2016

Sebuah Motivasi Maman_Suherman


Setelah mendengar dua motivator, saya jadi teringat kisah seorang pria lulusan perguaruan tinggi bergengsi di luar negeri dengan sederet gelar mentereng di depan dan di belakang namanya, dia kerap membaca buku-buku motivasi dan menghadiri berbagai kelas motivasi, dan ikut dalam kelas motivasi dengan motivator selevel seperti yang di katakana Aa’danny tadi: Anthony Robbins, Jim Rohn, Bryan Tracy, dan akhirnya berhasil mencapai apa yang di inginkannya: dia berada di top of the world dalam pekerjaan-nya, di puncak karier-nya yang terbilang usia muda. Tapi di kesendirian di puncak, ia merasa sendiri dan kosong ada yang di rasakannya kurang lengkap dan dia tidak tau apa itu.

Di hari libur yang basah oleh hujan, ia kendarai mobil-nya berkeliling kota tanpa tujuan untuk melepaskan keresahan-nya di depan sebuah took bunga menatap bunga-bunga yang ada di sana , ia pun berhenti dan bertanya, “kenapa berdiri di depan situ?” ”ibu saya ulang tahun dan saya ingin memberikannya setangkai bunga mawar, tapi saya tidak punya duit. Hujan yang membuat tidak ada orang lewat di sini dan memberikan saya uang,” rupanya dia seorang pengemis cilik, sang pria itu kemudian masuk ketoko bunga dan membelikan tidak Cuma satu, tapi dua tangkai mawar, dan bahkan mengajak anak itu untuk bertemu dengan ibu –nya.

Tiba di depan sebuah TPU (Tempat Pemakaman Umum), sang anak turun dan berlari kepemakaman itu, sang pria itu mengejar-nya, ia kemudian melihat anak itu memeluk sebuah tumpukan tanak yang sudah merumput: tempat ibunya yang sudah di makamkan, dan dia menaruh bungan sambilan mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” saat itu sang lelaki itu tercekat, menangis dan merasakan ada yang hilang dari diri –nya, karena selama puluhan tahun, ia di suruh pulang kampong untuk bertemu dengan ibu-nya yang rindu padanya, ia lupa hanya karena ingin mencapai kesuksesannya dan terus d sibukkan dengan DUNIA.

Saya jadi teringat dengan kisah McGuire yang di perankan oleh Tom Cruise, yang mengatakan bahwa, “kita hidup di dunia yang sinis. Kita bekerja di dunia yang sangat kompetitif. Dan ketika mencapai puncak, kita tetap tidak bisa merasakan sempurna karena orang yang kita cintai.”

Jadi, yang bisa memotivasi diri kita adalah kita sendiri, dan motivasi ada di sekitar kita jika kita mau membukakan hati mungkin kita dapatkan dari seorang pengemis kecil tadi. Jadi, kembalilah kepada hakikat cinta, dan jangan pernah melupakan orang yang menyempurnakan doa kita dengan mengAMINkan –nya….(maman_suherman)

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 .
Shared by Nanggroe Seuramoe. Powered by BEK MUMANG BEEH..!