BANDA ACEH – Setelah proses syuting rampung dikerjakan, film komedi Aceh Eumpang Breueh edisi khusus Zakeut 2 dilaunching ke publik. Launching dilaksanakan di aula LPTQ Aceh menghadirikan beberapa aktornya dan direktur Dhien Keuramik Production, Zainuddin, Jumat 18 Maret 2016.
Selain launching, juga dilaksanan nonton bersama aktor utama yaitu, Haji Uma, Bang Joni, Mando Gapi, Aduen Jeulah dan beberapa aktor pendukung lainnya. Dari unsur Baitul Mal Aceh juga hadir Kepada Baitul Mal Aceh, Dr Armiadi Musa, MA, Kepala Sekretariat T Sulaiman SE, serta pihak sponsor Direktur Syariah dan SDM, Bank Aceh Haizir Sulaiman.
Kepala Baitul Aceh, Dr Armiadi Musa MA saat memberi sambutannya mengucapkan terimakasih kepada seluruh kru film Eumpang Breuh dan yang paling utama kepada pihak PT Bank Aceh Syariah yang telah membiayai pembuatan film tersebut untuk menyosialisasikan kesadaran zakat untuk masyarakat.
“Saya lihat edisi kedua ini lebih perfect dari edisi sebelumnya. Saya berharap pesan yang ingin disampaikan tentang zakat dalam film ini tersampaikan ke masyarakat,”ujarnya.
Selanjutnya Armiadi juga mengingat bahwa dalam film ini juga dimuat tentang pembayaran zakat sudah dapat dilakukan via Anjungan Tunai Mandiri (ATM), namun menu itu saat ini sudah dihentikan sementara, karena ada perbaikan. Armiadi meminta pihak Bank Aceh segera menyelesaikan karena sudah disosialisasi.
“Jangan sampai nanti ketika masyarakat sudah tahu, begitu ingin membayar zakat via ATM, malah tidak ada menu tersebut,” harapnya.
Ia juga mengapresiasi kepada Haji Uma yang mau meluangkan waktu ikut berperan dalam film tersebut di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Sehingga film Zakeut 2 ini selesai dengan baik.
Sementara itu, Haji Uma yang ikut dalam lauching tersebut mengatakan untuk proses pembuatan film tersebut ada sekitar tiga kali ia bolak-balik Aceh-Jakarta. Ia menginginkan kerjasama tersebut tidak terputus untuk edisi-edisi selanjutnya.
“Saya juga apresiasi yang tinggi kepada Kepala Baitul Mal Aceh yang memiliki pemikiran yang cemerlang menyosialiasaikan zakat via film komedi, karena film Aceh saat ini sampai ke gampong-gampong,”tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yang kedua kalinya Baitul Mal Aceh, Bank Aceh dan Dhien Keramik Production berkerjasama menyosialisasikan zakat melalui Film Eumpang Breuh. Film Aceh yang berdurasi kurang lebih satu jam ini berisi pesan-pesan zakat.
Film ini mengajak para muzakki untuk berzakat melalui amil. Sebagaimana Allah telah berfirman di dalam surah at-Taubah, ayat 104 yang bermaksud: “Ambillah zakat dari sebahagian harta-harta mereka, yang dengan zakat itu membersihkan mereka dan mensucikan mereka”.
Perkataan ‘ambillah’ dalam ayat di atas merujuk kepada suatu perintah Allah terhadap pengurusan zakat yang sudah semestinya melibatkan kemampuan oleh satu pihak yang berkuasa untuk ‘mengambilnya’, iaitu pihak pemerintah. Ayat ini juga adalah sebagai dalil bahwa pihak pemerintah atau kerajaan berhak menuntut dan memungut zakat.
“Maka tidak dibenarkan menyalurkan zakat sendiri, harus melalui amil yang diangkat oleh pemerintah, kalau di gampong, ada amil gampong,”ujar Kepala Baitul Mal Aceh Dr H Armiadi Musa MA.
Lokasi syuting dilakukan di beberapa tempat di Aceh Besar dan Banda Aceh, salah satunya di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke. Pada sesi ini, dimana para pemeran Eumpang Breuh menghadiri pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam yang diisi Kepala Baitul Mal Aceh tentang zakat.
Hadir dalam pengajian tersebut Tgk Haji Uma, Bang Him Morning, Mando Gapi, Pak Salam Pasar Pagi, Aduen Jelah dan beberapa jamaah lainnya. Disini Kepala Baitul Mal Aceh menjelaskan tidak boleh seorang muzakki menyalurkan zakatnya sendiri, tapi melalui amil. Namun tiba-tiba diinterupsi oleh Mando Gapi dengan mengadukan bahwa Pak Salam selama ini membayar gaji pegawainnya dengan hak zakat.
“Bek ile Mando, gohlom wateu teumanyong, nesaba ile, malei teuh (Jangan dulu Mando, belum waktunya bertanya, sabar dulu, malu kita),” kata Tgk Haji Uma membentak Mando yang lancang memotong pemaparan ustad.
Saat sesi tanya jawab, barulah Mando Gapi dan Bang Him morning menanyakan, salah satu pertanyaan yang lontarkan Bang Him Morning adalah jika harta qarun haruskah membayar zakat? Jawaban atas perntanyaan Bang Him Morning ialah harta qarun yang ditermukan wajib dibayar zakat sebanyak 20 persen, atau 1/5 dari barang temuan tersebut.
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu” (QS. Al Baqarah: 267).
Posting Komentar