Untukmu Tu Sop aku bersedih. Aku menangis. Aku sangat sayang padamu. Sangat sayang sekali. Aku sangat respeks padamu. Sangat respeks sekali. Aku bangga padamu. Aku sangat kagum untukmu...
Karena itulah aku sedih. Saat harapan dan cita2 besarmu tertahan. Tak mungkin engkau aplikasikan dalam tata kelola pemerintahan. Engkau sangat berhasrat mewujudkannya.
Tapi Tuhan belum berkehendak. Engkau harus bersabar... Aku tau. Betapa besar cita2mu. Untuk memperbaiki bangsaku. Bangsa kita. Yg engkau mulai dari Aceh Jeumpa. Untuk selanjutnya menguasai Aceh raya...
Tapi sekali lagi. Cita2mu tertahan. Engkau belum bisa mewujudkan. Apa yg telah engkau cita2kan. Aku sangat sayang padamu...
Tu Sop... Aku tau bahwa engkau lebih tau, bahwa jiwamu tidak pernah mendesah karena itu, Hatimu tak pernah menggerutu, karena engkau sangat tau apa yg ditakdirkan Tuhan itulah yg terbaik untukmu, Meskipun berseberangan dg cita2mu...
Namun Tu Sop... Aku juga ingin untuk sedikit berpura-pura beruneg-uneg untukmu. 'Pura-pura' karena tak pernah berpengaruh bagimu. Dalam menata kejiwaanmu. Karena hatimu sangat jauh lebih baik dari itu. Dari asumsi kosong arti dariku...
Bersabarlah, Tu Sop! Bersabarlah karena cita2mu 'MENEBARKAN ARUS KEBAIKAN DAN PERBAIKAN DALAM PEMERINTAHAN' masih tertahan. Belum bisa diwujudkan dalam kenyataan...
Engkau telah berusaha. Namun Tuhan belum berkehendak. Manusia punya rencana. Tuhan pun punya rencana. Rencana dan kehendak Tuhan lah yg tak akan pernah sirna. Termanifestasi dan akan berbentuk dalam wujud nyata...
Itulah sedikit sumbanganku, Tu Sop! Sumbangan yg barangkali tak pernah berarti. Namun aku merasa bahagia karena pernah memberikannya. Karena sayang dan cintaku untukmu...
Kepada semua tim dan para pendukung Tu Sop! Bersabarlah! Tuhan masih belum mengabulkan harapan dan doa kita2. Aku tau betapa sedihnya kita. Makanya aku kirim tulisan ini. Bukan untuk membahagiakanmu. Tapi untuk membahagiakan diriku sendiri. Karena merasa pernah memberi untukmu!!!
Penulis : Tgk. Bukhari (ABU HAULA)
Posting Komentar