Rabu, 27 April 2016

RETAS


Tarian Guel masih berpendar-pendar dalam ingatan

Juga Saman

Masih kudengar angin menjinjing suara

“mari berlari dari kegaduhan ini, kutunjukkan déjà_vu”



Kita tak munkin lagi 

Menyusun rencana berbaris-baris seperti pinus

Menyusuri tepian Mendale

Mengingat nama kampung singgahan

Memotret ranting

Awan

Lembah

Dan bunga-bunga

Dan 

Kau munkin tak akan lagi mendengarkan kesahku

Mengutuki mendung

Matahari yang berjelaga

Kabut pagi dan petang mengurungku meratapi dingin kota



Aku tak akan pernah melihat Pantan Terong seperti dalam kisahmu

Apalagi sampai pada ketinggiannya

Begitulah firasat usai senja menutup pagelaran

Kemudian waktu melepuh

Membakar sisa malam sebelum perpisahan esok hari



Kepada engkau yang namanya sama denganku

Pernahkah merasa melayang, melambung dan terhempas ?

Sungguh aku ingin terus berlari

Tidak hanya dari kegaduhan Didong dan Saman

Aku ingin berlari dari keinginan kembali

Menyisir Pante Menye 

Meski angin dari Danau menamparku penuh kerinduan





Gayo,13 Juni 2013



Posting Komentar

 
Copyright © 2013 .
Shared by Nanggroe Seuramoe. Powered by BEK MUMANG BEEH..!